MUHAMMAD NUR REZKI

Rabu, 22 Mei 2013

HUJAN ASAM


HUJAN ASAM

            Air hujan normal kadar keasamannya antara pH 5,6-5,0. Keasaman dihasilkan ketika karbondioksida dan materi alami lainnya terurai dalam uap air yang bercampur di udara berbentuk asam lemah. Pada dasarnya hujan asam disebabkan oleh 2 polutan di udara, Sulfur Dioxide (SO2) dan Nitrogen oxides (NOx) keduanya dihasilkan melalui pembakaran. Belerang (sulfur) merupakan pengotor dalam bahan fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Asam-asam tersebut berasal dari prekusor hujan asam dari kegiatan manusia seperti emisi pembakaran batubara, mintak bumi, dan emisi dari kendaraan bermotor. Kegiatan alam seperti letusan gunung berapi juga dapat menjadi salah satu penyebab deposi asam. Reaksi pembentukan asam di atmosfer dari prekusor, hujan asamnya melalui reaksi katalis dan photokimia.
            Deposisi asam ada dua jenis, yaitu deposisi kering dan basah. Deposisi kering ialah peristiwa terkenanya benda dan mahluk hidup oleh asam yang ada dalam udara. Deposisi basah ialah turunnya asam dalam bentuk hijan. Hal ini terjadi apabila asap di dalam udara larut di dalam butir-butir air dan awan. Deposisi asam dapat pula terjadi karena hujan turun melalui udara yang mengandung asam sehingga asam itu terlarut dalam air hujan dan turun ke bumi.
            Bukti tejadinya peningkatan hujan asam diperoleh dari analisa es kutub,. Turunnya kadar pH sejak dimulainya revolusi industri dari pH 6 memjadi 4,5 atau 4. Informasi lain diperoleh dari organisme yang dikenal sebagai diatom yang menghuni kolam-kolam. Setelah bertahun-tahun, organisme-organisme yang mati akan mengendap dalam lapisan-lapisan sedimen di dasar kolam. Pertumbuhan diatom akan meningkat pada pH tertentu, sehingga jumlah diatom yang ditemukan di dasar kolam akan memperlihatkan perubahan pH secara tahunan bila melihat ke masing-masing lapisan tersebut. Hujan asam sebenarnya dapat mencegah global warming. gas buang seperti SO2 penyebab hujan asam mampu memantulkan sinar matahari keluar atmosfer bumi, sehingga dapat mencegah kenaikan temperatur bumi. Efek samping dari hujan asam menghasilkan kerusakan lingkungan yang lebih parah dibandingkan global warming. Beberapa dampak hujan asam antara lain: kelebihan zat asam pada danau akan mengakibatkan sedikitnya species yang bertahan, hujan asam yang larut bersama nutrisi di dalam tanah akan menyapu kandungan tersebut sebelum pohon-pohon dapat menggunakannya untuk tumbuh, korosi dan menyebabkan terganggunya kesehatan manusia.
            Usaha untuk mengendalikan deposisi ialah menggunakan bahan bakar yang mengandung sedikit zat pencemar saat terjadinya pembakaran, penghematan energi, penambahan zat kapur, melakukan reboisasi, dan mengaplikasikan prinsip 3R (Reuse, Recycle, dan Reduce).






NAMA        : MUHAMMAD NUR REZKI
NIM            : 121810301060

Tidak ada komentar:

Posting Komentar