MUHAMMAD NUR REZKI

Minggu, 04 Mei 2014

Estrogen dan Progesteron



Efek Estrogen pada Karekteristik Kelamin Primer dan Sekunder
Estrogen menginduksi proliferasi sel (pertumbuhan) di jaringan labium, vagina, uterus, tuba fallopii, dan payudara (Marks dkk, 2000: 718). Estrogen memulai pertumbuhan payudara dan alat-alat pembentuk air susu, estrogen berperan pada pertumbuhan karakteristik dan penampilan luar payudara wanita dewasa (Guyton & Hall, 2007: 1071). Estrogen mencetuskan diferensiasi kelenjar payudara, meningkatkan pertumbuhan duktus, perkembangan sel stroma, dan pertambahan jaringan adiposa di dalam payudara. Di sel endometrium uterus, estrogen bersama dengan progestin mempersiapkan dan mempertahankan endometrium uterus untuk implantasi telur yang telah dibuahi (Marks dkk, 2000: 718).
Pada saat pubertas, ketika wanita masuk ke masa reproduksi laju pertumbuhan tinggi badannya menjadi cepat selama beberapa tahun (Guyton & Hall, 2007: 1071). Estrogen juga berperan menimbulkan kontur tubuh feminim serta ukuran dan bentuk kerangka wanita serta menyebabkan penutupan lempeng epifisis penghetian pertumbuhan linear (Marks dkk, 2000: 718).
Estrogen ikut serta dalam kemunculan dan pertumbuhan rambut seks sekunder pada aksila dan pubis. Namun, hormon yang paling berperan pada pertumbuhan rambut seks sekunder adalah androgen yang dibentuk oleh kelenjar adrenal (Guyton & Hall, 2007: 1071). Estrogen juga menyebabkan pigmentasi kulit di labium mayor serta areola dan puting payudara setelah pubertas (Marks dkk, 2000: 718).
Estrogen juga mempengaruhi pembentukan protein neurokimia dan reseptor di saraf pusat yang menimbulkan perubahan psikologis dan emosional yang dijumpai pada perempuan selama masa prahaid (Marks dkk, 2000: 718).
Estrogen berfungsi untuk pemeliharaan struktur normal kulit darah serta estrogen membentuk nitrat oksida di dalam otot olos vaskuler yang membantu mempertahankan aliran normal darah di berbagai jaringan vaskuler. Estrogen menurunkan motilitas usus dan merangsang sintesis protein pengikat atau pengangkut di hati dan estrogen dapat meningkatkan koagulabilitas (daya beku) darah (faktor II, VII, IX, dan X) serta menurunkan kadar antitrombin. Estrogen mempunyai pengaruh terhadap metabolisme lemak, meningkatkn kadar lipoprotein densitas tinggi (HDL) dan triasilgliserol dalam serum serta menurunkan kadar lipoprotein densitas rendah (LDL) dan total (Marks dkk, 2000: 718-719).
Efek Progesteron pada Karekteristik Kelamin Primer dan Sekunder
Progesteron mendorong perkembangan endometrium sekretorik  sebagai persiapan implantasi telur yang telah dibuahi, mengontrol pergerakan telur di dalam lumen tuba fallopii, dan sebagai faktor diferensiasi bagi perkembangan sel sekretorik kelenjar mamari. Selama persalinan, mengatur kontraksi otot secara tidak langsung dengan menghambat pelepasan oksitosin dari kelenjar hipofisis posterior (Marks dkk, 2000: 718-719). Progesteron  juga menyebabkan payudara membengkak karena perkembangan sekretorik  dari lobulus dan alveoli, tetapi juga dikarenakan oleh peningkatan cairan di dalam subkutan (Guyton & Hall, 2007: 1072).
Progesteron menyebabkan peningkatan suhu basal tubuh sebesar 1,0-1,5oF yang mulai segera setelah waktu ovulasi dan menetap selama fase luteal daur haid (Marks dkk, 2000: 718).



Daftar Pustaka
Guyton, Arthur C. & John E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11 Halaman 1071-1072. Jakarta: EGC.
Marks, Dawn B. Dkk. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah Pendekatan Klinis Halaman 718-719. Jakarta EGC.