Efek Estrogen pada Karekteristik
Kelamin Primer dan Sekunder
Estrogen
menginduksi proliferasi sel (pertumbuhan) di jaringan labium, vagina, uterus,
tuba fallopii, dan payudara (Marks dkk, 2000: 718). Estrogen memulai
pertumbuhan payudara dan alat-alat pembentuk air susu, estrogen berperan pada
pertumbuhan karakteristik dan penampilan luar payudara wanita dewasa (Guyton
& Hall, 2007: 1071). Estrogen mencetuskan diferensiasi kelenjar payudara,
meningkatkan pertumbuhan duktus, perkembangan sel stroma, dan pertambahan
jaringan adiposa di dalam payudara. Di sel endometrium uterus, estrogen bersama
dengan progestin mempersiapkan dan mempertahankan endometrium uterus untuk
implantasi telur yang telah dibuahi (Marks dkk, 2000: 718).
Pada
saat pubertas, ketika wanita masuk ke masa reproduksi laju pertumbuhan tinggi
badannya menjadi cepat selama beberapa tahun (Guyton & Hall, 2007: 1071). Estrogen
juga berperan menimbulkan kontur tubuh feminim serta ukuran dan bentuk kerangka
wanita serta menyebabkan penutupan lempeng epifisis penghetian pertumbuhan
linear (Marks dkk, 2000: 718).
Estrogen
ikut serta dalam kemunculan dan pertumbuhan rambut seks sekunder pada aksila
dan pubis. Namun, hormon yang paling berperan pada pertumbuhan rambut seks
sekunder adalah androgen yang dibentuk oleh kelenjar adrenal (Guyton &
Hall, 2007: 1071). Estrogen juga menyebabkan pigmentasi kulit di labium mayor
serta areola dan puting payudara setelah pubertas (Marks dkk, 2000: 718).
Estrogen
juga mempengaruhi pembentukan protein neurokimia dan reseptor di saraf pusat
yang menimbulkan perubahan psikologis dan emosional yang dijumpai pada
perempuan selama masa prahaid (Marks dkk, 2000: 718).
Estrogen
berfungsi untuk pemeliharaan struktur normal kulit darah serta estrogen
membentuk nitrat oksida di dalam otot olos vaskuler yang membantu
mempertahankan aliran normal darah di berbagai jaringan vaskuler. Estrogen
menurunkan motilitas usus dan merangsang sintesis protein pengikat atau
pengangkut di hati dan estrogen dapat meningkatkan koagulabilitas (daya beku)
darah (faktor II, VII, IX, dan X) serta menurunkan kadar antitrombin. Estrogen
mempunyai pengaruh terhadap metabolisme lemak, meningkatkn kadar lipoprotein
densitas tinggi (HDL) dan triasilgliserol dalam serum serta menurunkan kadar
lipoprotein densitas rendah (LDL) dan total (Marks dkk, 2000: 718-719).
Efek Progesteron pada Karekteristik
Kelamin Primer dan Sekunder
Progesteron
mendorong perkembangan endometrium sekretorik
sebagai persiapan implantasi telur yang telah dibuahi, mengontrol
pergerakan telur di dalam lumen tuba fallopii, dan sebagai faktor diferensiasi
bagi perkembangan sel sekretorik kelenjar mamari. Selama persalinan, mengatur
kontraksi otot secara tidak langsung dengan menghambat pelepasan oksitosin dari
kelenjar hipofisis posterior (Marks dkk, 2000: 718-719). Progesteron juga menyebabkan payudara membengkak karena
perkembangan sekretorik dari lobulus dan
alveoli, tetapi juga dikarenakan oleh peningkatan cairan di dalam subkutan
(Guyton & Hall, 2007: 1072).
Progesteron
menyebabkan peningkatan suhu basal tubuh sebesar 1,0-1,5oF yang
mulai segera setelah waktu ovulasi dan menetap selama fase luteal daur haid
(Marks dkk, 2000: 718).
Daftar Pustaka
Guyton,
Arthur C. & John E. Hall. 2007. Buku
Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11 Halaman 1071-1072. Jakarta: EGC.
Marks, Dawn B. Dkk. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah Pendekatan
Klinis Halaman 718-719. Jakarta EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar